11 Juli 2020, Fase Transisi Kenormalan Baru sedang kita jalani, grafis sebaran Covid-19 terus bertambah sedangkan aktivitas sosial dan perekonomian harus tetap berjalan. Fase Transisi Kenormalan Baru menuntut kita harus cepat beradaptasi di dalam koridor ketika beraktivitas harus tetap mematuhi dan menjalankan Protokol Kesehatan RI. Berikut ini 10 Kebiasaan Penunjang Kerja di Era Digital, Era Transisi Kenormalan Baru dan Era Kenormalan Baru.
- Jujur Mulai dari diri sendiri, dengan kejujuran yang sudah terbiasa dilakukan bisa jadi pegangan kuat di pola kerja baru yang harus tetap dilaksanakan dimanapun kamu berada untuk bekerja.
- Tepat Waktu dalam segala hal, di Fase Transisi ketika pola kerja harus dilaksanakan secara bergantian 50% kapasitas pegawai kantor baik saat menjalankan WFO (Work From Office) maupun menjalankan WFH (Work From Home) kebiasaan tepat waktu di dalam segala jadi modal utama dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabmu ataupun tugas bersama di dalam satu divisi kerjamu tepat sesuai target yang diharapkan.
- Selalu belajar dari literasi apapun, mengikuti perkembangan Era Digital, bukan hanya kemauan keras yang disertai ketekunan untuk terus mengembangkan kapasitas diri saat ini sangat diperlukan. Orang yang mau dan cepat beradaptasi dengan pola pikir baru, pola kerja baru yang memanfaatkan tehnologi informasi sangat mendukung mobilitas dan aktivitasmu sejak Fase Transisi Kenormalan Baru maupun Fase Kenormalan Baru saat menjalankan kerja remote. Jika belum bisa dan terbiasa mulailah segera belajar, jangan menunda hari esok, lakukan sekarang juga dan jangan cepat menyerah untuk menjadi lebih baik.
- Orientasi Pelayanan dalam bekerja, “Service” adalah keywords di Era Kenormalan Baru untuk memenangkan persaingan berusaha di tengah kondisi perekonomian yang terpuruk di segala sisi. Pelayanan yang baik bisa meraih pasar yang lebih baik di era ini.
- Kecerdasan Emosi dalam segala hal, Kondisi setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar menuju fase Kenormalan Baru yang saat ini sedang kita lalui menuntut kesabaran yang lebih besar dari saat kondisi normal. Kondisi kehidupan di saat perekonomian terpukul yang bertahan adalah yang mampu mengolah emosi menjadi semangat pemecut untuk berbuat lebih baik dari hari kemarin. Kondisi ini dialami oleh siapapun, berhenti dan mengikuti amarah hanya membuang waktumu, terlebih untuk emosi terhadap apapun yang kamu anggap kurang berkenan bukan solusi apapun. Bangkit dan berpikir lebih terbuka mencari cara untuk beradaptasi atas perubahan menuju Era Kenormalan Baru.
- Mempunyai Hobi Penunjang Kerja, Ketika kamu menjalankan pekerjaan yang sangat berkaitan dengan hobi, aktivitas pekerjaan yang kamu lakukan akan lebih menyenangkan. Apalagi hobi menjadi soft skill yang menunjang pekerjaan menjadikan hasil kerjamu lebih efektif dan efisien.
- Terbiasa Fleksibilitas dalam bekerja, kamu bisa menjalankan pekerjaanmu tanpa terbiasa tergantung pada orang lain dan bisa kamu lakukan kapanpun dan dimanapun sesuai target yang diberikan padamu. Fase Transisi Kenormalan Baru dan Fase Kenormalan menuntut kita untuk beradaptasi dengan pekerjaan remote dengan dukungan fasilitas tehnologi informasi maupun aplikasi yang memadai. Ketika sudah terbiasa kamu tidak akan kesulitan untuk beradaptasi di Era Kenormalan Baru nanti.
- Berpikir Kritis, saat menemukan kendala ketika bekerja secara remote kebiasaanmu berpikir kritis akan membantumu menemukan solusi terbaik, tanpa menjadikan kendala sebagai penghalang dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
- Kreatif, membaca literasi sebanyak-banyaknya, mencoba dan mencoba dengan berbagai cara untuk menemukan solusi, melihat visual literasi sebanyak banyaknya dapat memperkaya kreatifitasmu, bagi yang belum terbiasa bekerja dengan pekerjaan dan menuntutmu harus lebih kreatif. Saat ini banyak aplikasi maupun sosial media yang menyajikan ide, gagasan sampai dengan tutorial yang bisa kamu jadikan referensi, tetapi bukan untuk ditelan mentah-mentah mencontoh apa yang sudah dihasilkan oleh orang lain.
- Integritas, bekerja secara remote tanpa ada pengawasan siapapun bukan alasan untuk menjadikanmu bekerja asal-asalan. Dengan atau tidaknya orang yang mengawasi saat kamu bekerja jika kamu terbiasa bekerja dengan integritas tinggi, hasil akhir dari pekerjaanmu tidak akan berbeda. Justru bagi sebagian orang dengan pengawasan secara remote tensi pressure pekerjaan akan lebih ringan sehingga pekerjaan yang dihasilkan jauh lebih baik dibandingkandibandingkan saat kondisi normal.
Nah KawaNaker semoga tips diatas bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai referensimu saat menjalani Fase Transisi Kenormalan baru dan saat menjalani fase Kenormalan Baru nanti.red