11 Juli 2020, Pada tanggal 9 Juli 2020, WHO Rilis kajian terbaru transmisi Sars-Cov-2 penyebab Covid-19 bisa “melalui udara”. Ini artinya virus corona bisa menyebar melalui partikel kecil yang diproduksi ketika berbicara atau bernapas. Jika bukti permulaan ini terkonfirmasi, kemungkinan akan berdampak pada panduan protokol kesehatan di dalam ruangan.
Apa itu penularan lewat udara?
Penularan lewat udara terjadi ketika kita menghirup virus atau bakteri yang dibawa oleh partikel yang melayang di udara selama berjam-jam. Droplet yang jauh lebih kecil ini bisa menyebar di area yang lebih luas. TBC, flu, dan pneumonia adalah contoh penyakit yang ditularkan melalui udara.WHO mengakui ada bukti yang menunjukkan bahwa ini virus corona bisa menular di ruang tertutup dan ramai.
Berapa lama partikel itu bertahan di udara?
Penelitian menunjukkan virus corona yang disemprot secara artifisial dapat tetap hidup di udara setidaknya selama tiga jam. Tetapi para ilmuwan menekankan bahwa percobaan itu dilakukan di laboratorium, yang berbeda dengan kondisi kehidupan nyata di mana hasilnya dapat bervariasi. Kasus-kasus virus corona, yang disebut ‘superspreading’, telah memperkuat kecurigaan bahwa kontaminasi melalui udara adalah suatu kemungkinan.
Apa Yang Bisa Kita Lakukan Sekarang?
KawaNaker yang bisa kita lakukan saat ini sebagai langkah pencegahan, bisa dibaca selengkapnya di infografis terkait Protokol Pencegahan Sebaran Covid-19 ketika kamu terpaksa harus keluar rumah atau harus bekerja. Kurangi ketergantungan menggunakan AC di dalam ruangan, gunakan sirkulasi udara dari jendela lebih baik. Vaksin terbaik pada fase Transisi Kenormalan Baru maupun Fase Kenormalan Baru nanti yaitu wajib disiplin mematuhi dan menjalankan Protokol Kesehatan RI. Setiap orang harus tahu, bahwa dia berpotensi membawa, mengeluarkan virus dan mencelakakan orang lain. Mulailah jaga dirimu, keluargamu, lingkungan rumahmu dan lingkungan kantormu dengan disipin mematuhi dan menjalankan Protokol Kesehatan RI.red